Jumat, 09 November 2012

Mencicipi Bensin Rasa Permen

Mencicipi Bensin Rasa Permen

 

Jeddah - Seperti di Indonesia, mini market di Arab Saudi juga kerap memberi permen menggantikan recehan uang kembalian belanja. Kasir kerap memberi lima butir permen karet, untuk setiap butir koin senilai 50 halala (SR 0,5) dari uang kembalian kita.

Ajaib sekali, lima butir permen karet itu ternyata hanya sedikit lebih murah dari 1 liter BBM jenis premium yang harganya 60 halala. Bahkan lima butir permen karet itu lebih mahal dibanding BBM jenis solar yang harganya 45 halala per liter.

Sedangkan untuk per liter BBM jenis Pertamax, harganya cuma SR 1 (SR 1 = Rp 2.700). Sementara per liter BBM jenis Pertamax Plus, harganya SR 1,5. Bisa dibayangkan betapa tinggi subsidi BBM yang diberikan pemerintah Arab Saudi di tengah gelojak harga minyak dunia beberapa tahun terakhir.

Kebetulan saya berkesempatan 'mencicipi' bensin rasa permen ini dalam perjalanan Jeddah-Madinah-Jeddah dengan mengendarai sebuah GMC Suburban berkapasitas mesin 6.500 cc. Lama perjalanan berangkat dan pulang masing-masing 4 jam yang dilakoni SUV bongsor ini dengan kecepatan konstan rata-rata 120 km per jam.

Untuk perjalanan yang dilakukan pada malam kemarin hingga dini hari tadi, uang pembeli BBM jenis Pertamax yang keluar dari dompet cuma SR 100. Itu pun masih mendapatkan bonus dari SBPU berupa sebotol air mineral ukuran 250 ml untuk setiap SR 10.

Murahnya harga BBM ini sering dijadikan bahan candaan oleh kasir supermarket kepada WNA yang datang berbelanja. Mereka kadang menyampaikan pertanyaan yang WNA bersangkutan bisa membingungkan bila tidak tahu duduk permasalahannya.

"Kembaliannya mau permen atau bensin saja nih, Bos?" ujar si kasir sambil cengar cengir.
 Sumber

0 komentar:

Posting Komentar