Mencicipi Bensin Rasa Permen
Mencicipi Bensin Rasa Permen

Jeddah - Seperti di Indonesia, mini market di Arab
Saudi juga kerap memberi permen menggantikan recehan uang kembalian
belanja. Kasir kerap memberi lima butir permen karet, untuk setiap butir
koin senilai 50 halala (SR 0,5) dari uang kembalian kita.
Ajaib
sekali, lima butir permen karet itu ternyata hanya sedikit lebih murah
dari 1 liter BBM jenis premium yang harganya 60 halala. Bahkan lima
butir permen karet itu lebih mahal dibanding BBM jenis solar yang
harganya 45 halala per liter.
Sedangkan untuk per liter BBM jenis
Pertamax, harganya cuma SR 1 (SR 1 = Rp 2.700). Sementara per liter BBM
jenis Pertamax Plus, harganya SR 1,5. Bisa dibayangkan betapa tinggi
subsidi BBM yang diberikan pemerintah Arab Saudi di tengah gelojak harga
minyak dunia beberapa tahun terakhir.
Kebetulan saya
berkesempatan 'mencicipi' bensin rasa permen ini dalam perjalanan
Jeddah-Madinah-Jeddah dengan mengendarai sebuah GMC Suburban
berkapasitas mesin 6.500 cc. Lama perjalanan berangkat dan pulang
masing-masing 4 jam yang dilakoni SUV bongsor ini dengan kecepatan
konstan rata-rata 120 km per jam.
Untuk perjalanan yang dilakukan
pada malam kemarin hingga dini hari tadi, uang pembeli BBM jenis
Pertamax yang keluar dari dompet cuma SR 100. Itu pun masih mendapatkan
bonus dari SBPU berupa sebotol air mineral ukuran 250 ml untuk setiap SR
10.
Murahnya harga BBM ini sering dijadikan bahan candaan oleh
kasir supermarket kepada WNA yang datang berbelanja. Mereka kadang
menyampaikan pertanyaan yang WNA bersangkutan bisa membingungkan bila
tidak tahu duduk permasalahannya.
"Kembaliannya mau permen atau bensin saja nih, Bos?" ujar si kasir sambil cengar cengir. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar