8 Obat yang Harus Dihindari Bayi
8 Obat yang Harus Dihindari Bayi

Daya tahan tubuh yang masih lemah memang membuat bayi lebih rentan
terhadap berbagai kuman penyebab penyakit. Meski begitu, sebaiknya para
orangtua berhati-hati dalam memberikan obat-obatan kepada mereka, bahkan
obat yang tergolong alami atau herbal sekalipun.
Konsultasikanlah
kepada dokter sebelum memberikan obat kepada bayi dan balita. Berikut
adalah 8 jenis pengobatan yang sebaiknya dihindari pemberiannya kepada
bayi.
1. Aspirin
Hindari memberikan obat
aspirin atau obat mengandung aspirin pada anak, kecuali atas petunjuk
dokter. Aspirin bisa menyebabkan sindrom Reye yang bisa merusak organ
ginjal dan otaknya.
Jangan berasumsi obat yang dijual bebas
tidak memiliki kandungan aspirin, karena itu sebaiknya baca label obat
dengan cerma. Aspirin terkadang ditulis dengan salisilat atau asam
asetilsalisilat. Untuk demam, sebaiknya berikan obat penurun demam yang
mengandung parasetamol atau ibuprofen untuk anak berusia di atas 6
bulan.
2. Obat batuk dan flu yang dijual bebas
Para
dokter anak yang tergabung dalam American Academy of Pediatric tidak
merekomendasikan pemberian obat flu dan batuk kepada bayi. Hasil
penelitian menunjukkan obat-obatan tersebut sering tidak menyembuhkan
bahkan kerap berbahaya karena diberikan melebihi dosis.
Efek
samping lain yang perlu diwaspadai adalah mengantuk, sakit perut, ruam,
hingga peningkatan detak jantung. Setiap tahunnya, ribuan bayi dilarikan
ke rumah sakit akibat pemberian obat batuk dan flu di rumah.
3. Obat antimual
Jangan
memberikan obat antimual pada bayi kecuali dokter secara spesifik
meresepkannya. Gejala mual yang dialami bayi dan balita biasanya
berlangsung sementara dan tubuh mereka mampu mengatasinya tanpa
obat-obatan. Di lain pihak, obat antimual bisa menyebabkan komplikasi.
Bila bayi mengalami muntah berikan cukup cairan untuk mencegah
dehidrasi.
4. Obat dewasa
Sangat tidak
dianjurkan untuk memberi balita obat orang dewasa dalam dosis kecil.
Selain itu obat untuk bayi umumnya lebih pekat dibanding obat untuk anak
lebih besar, sehingga Anda perlu berhati-hati dalam pemberian kepada
bayi.
5. Obat yang diresepkan untuk anak lain
Obat
yang diresepkan untuk anak lain, termasuk saudaranya, belum tentu
efektif, bahkan bisa berbahaya untuk bayi Anda. Berikan bayi obat yang
memang hanya diresepkan untuknya.
6. Obat kedaluarsa
Segera
singkirkan obat-obatan dari kotak obat begitu masuk masa kedaluarsa.
Buang juga obat yang sudah berubah warna. Setelah kedaluarsa obat sudah
tidak efektif dan bisa berbahaya.
7. Ekstra asetaminofen
Beberapa
jenis obat mengandung asetaminofen untuk mengurangi demam dan nyeri,
sehingga berhati-hatilah sebelum memberikan obat pada bayi yang terpisah
dari obat demamnya. Jika Anda tidak yakin, tanyakan pada dokter atau
apoteker kandungan obat yang diberikan.
8. Obat kunyah
Obat
kunyah atau tablet untuk anak-anak dapat menimbulkan risiko tersedak
pada bayi. Bila bayi Anda sudah mendapatkan makanan padat dan Anda ingin
memberikan tablet, tanyakan pada dokter atau apoteker apakah boleh
digerus atau dicampur makanan lembut
0 komentar:
Posting Komentar