Ini Dia Metode 10 Menit Agar Cepat Tidur Pulas
Ini Dia Metode 10 Menit Agar Cepat Tidur Pulas

Beberapa orang seringkali perlu waktu berjam-jam agar dapat tidur
nyenyak. Pada penderita insomnia, bisa jadi waktunya lebih lama lagi.
Untungnya sebuah penelitian menemukan ada suatu metode sederhana untuk
mengurangi ketegangan dan membuat orang cepat tidur pulas.
Metode
yang dilakukan selama 10 menit ini dirancang dilakukan sebelum tidur.
Praktiknya dengan berfokus pada tempat yang tenang dan menyenangkan
seperti pantai atau danau yang dikelilingi pohon-pohon tinggi. Setelah
itu, tarik napas dalam perlahan-lahan.
"Teknik ini didasarkan
pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa stres negatif dapat
mempengaruhi tidur. Kita tahu ada banyak faktor risiko penyakit jantung
seperti merokok, diabetes dan kolesterol tinggi. Tetapi baru sedikit
yang mengerti tentang stres," kata Dr Arn Eliasson, konsultan di Walter
Reed National Military Medical Center seperti dilansir Health Day, Senin (12/11/2012).
Penelitian ini akan disajikan dalam pertemuan American College of Chest Physicians
dan menunjukkan bahwa teknik ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
dapat tertidur, meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kelelahan.
Untuk
merumuskan metode ini, peneliti melibatkan 135 orang pria dan 199 orang
wanita dengan usia rata-rata 56 tahun. Sebagian kecil peserta mengidap post-traumatic stress disorder (PTSD), yaitu gangguan kecemasan parah yang muncul setelah menyaksikan peristiwa traumatis.
Para
peserta diminta mengisi kuesioner yang terdiri atas 14 pertanyaan untuk
mengukur tingkat stres. Peserta juga diminta mengisi survei tentang
kualitas tidur dan ditanya berapa lama waktu tidurnya, gangguan tidur
yang dialami, penggunaan obat tidur serta seberapa sering merasa
kelelahan di siang hari.
Peserta kemudian diminta menghadiri
program bernama 'Tension Tamer' atau penjinak ketegangan lewat workshop
selama 30 menit, kemudian diikuti 4 kali kunjungan selama 30 menit
dengan seorang spesialis manajemen stres untuk berlatih teknik pereda
stres. Setelah menyelesaikan program ini, para peserta diminta mengikuti
survei lagi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 65
persen peserta mengaku stresnya berkurang sebesar 6,6 poin. Namun di
sisi lain, sebanyak 34 persen peserta mengaku stresnya malah makin
memburuk sebesar 4,6 poin. Pada peserta yang berkurang stresnya, ada
perbaikan kualitas tidur, makin sedikit waktu yang diperlukan untuk
tertidur dan berkurangnya rasa kelelahan.
"Ini bukan teknik baru.
Terapi pengurangan stres selalu berperan untuk membantu orang tertidur.
Mengurangi stres dengan cara apapun jelas akan membantu, namun yang
paling penting adalah mempelajari mengapa orang tersebut mengalami
kesulitan tidur," kata Dr Aparajitha Verma, direktur medis Methodist
Hospital Comprehensive Sleep Disorders Program.
Verma menjelaskan
bahwa teknik ini memang dapat membantu cepat tidur pulas, tetapi tidak
akan menjamin dapat memperoleh kualitas tidur yang baik. Ia menyarankan
untuk bersantai sebelum tidur, menyelesaikan masalah yang mengganggu dan
mematikan segala sesuatu yang dapat merangsang kesadaran atau membuat
terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar