Sabtu, 20/10/2012 08:26 WIB
Presiden Assad Dituding Dalangi Ledakan Bom Mematikan di Libanon
Serangan bom mobil ini terjadi di wilayah Ashrafieh, yang dihuni oleh mayoritas warga Nasrani. Dilaporkan sekitar 86 orang lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan ini. Sedangkan dari 8 orang korban tewas, diketahui salah satu merupakan Kepala Intelijen Tentara Keamanan Libanon, Jenderal Wissam al-Hassan.
Pemimpin politik Libanon menyalahkan Presiden Assad. Pemimpin kelompok keagamaan terbesar di Libanon, Druze, yakni Saad Hariri dan Walid Jumlatt, menuding rezim Assad yang mendalangi serangan bom ini.
"Kami menuding Bashar al-Assad yang bertanggung jawab atas kematian Wissam al-Hassan, sang penjamin keamanan di Libanon," tegas Hariri kepada televisi lokal dan dilansir AFP, Sabtu (20/10/2012).
"Secara terang-terangan, saya menuding Bashar al-Assad dan rezimnya berada di balik pembunuhan Wissam al-Hassan," timpal Jumblatt yang dikenal kritis terhadap pemerintah Suriah.
"Rezim Suriah sangat ahli dalam pembunuhan politik. Tentu respon kami juga harus politik. Seorang presiden yang menghancurkan sendiri Suriah dan mengeksekusi rakyatnya tentu tidak akan peduli jika Libanon hancur," imbuhnya.
Pada Jumat (19/10) waktu setempat, ledakan dahsyat di terjadi Beirut, tepatnya di Lapangan Sassine, distrik Ashrafiyeh yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Lokasi terjadinya ledakan hanya berjarak 200 meter dari markas partau Kristen setempat, Phalange, yang juga dikenal anti-Suriah. Ledakan ini tercatat sebagai yang terburuk di ibu kota Libanon selama tahun-tahun terakhir.
Gambar-gambar televisi setempat menunjukkan sejumlah mobil hancur, beberapa gedung rusak berat dan salah satu gedung terbakar. Ledakan menghancurkan balkon rumah-rumah warga dan warga yang terluka berhamburan ke jalan-jalan.
0 komentar:
Posting Komentar