Jennifer Meninggal setelah Mendapat Donor Paru-paru Perokok
Jennifer Meninggal setelah Mendapat Donor Paru-paru Perokok
Seorang wanita berusia 27 tahun asal Inggris meninggal setelah mendapat
paru-paru dari seorang pendonor. Ternyata, paru-paru itu berasal dari
seorang pendonor yang punya kebiasaan merokok berat
Jennifer Wederell meninggal di rumahnya di Hawkwell, Essex, Inggris.
Sekitar 16 bulan sebelumnya, ia melakukan transplantasi di Harefield
Hospital di London karena mengidap kelainan kelenjar sekresi fibriosis
sistik.
Pihak rumah sakit meminta maaf atas kejadian itu. Sebab, rumah sakit
yang menyarankan Jennifer menerima donor tersebut tanpa memberinya
pilihan untuk menolak.
Sementara sang ayah, Colin Grannel, mengaku kecewa dengan kejadian itu.
Bila anaknya tahu mengenai kebiasaan sang pendonor, katanya, Jennifer
pasti menolak transpplantasi tersebut.
"Ia meninggal karena kelalaian orang lain," katanya.
Padahal, ungkap Grannel, anaknya telah menantikan hari-hari pulih dari
penyakitnya tersebut. Ia bahkan menikmati harinya sebagai seorang istri
setelah menikahi David Wederell pada September 2012. Namun, kanker
ditemukan di paru-parunya pada Februari 2012.
"Keterkejutan itu berubah menjadi kemarahan karena semua risiko
dijelaskan satu jam sebelum transplantasi dan tidak satu kali pun fakta
bahwa paru-paru yang digunakan adalah milik seorang perokok disebutkan,"
kata Grannel.
Grannel geram karena kematian itu harusnya menjadi milik si perokok,
bukan anaknya. Lantaran itu, Ia membuat kelompok di Facebook yang
meminta pendonor hanya berasal dari orang tak merokok.
Jennifer didiagnosa dengan fibriosis sistis pada usia dua tahun.
Memasuki usia 20, Jennifer mengandalkan bantuan oksigen selama 24 jam
untuk bernapas.
Ia sudah berada di daftar penerima transplantasi paru selama 18 bulan.
Pada April, rumah sakit mengabarkan satu donor yang cocok dengan
paru-parunya.
Rumah sakit mengakui tak memberi pilihan menolak. Sebab, risiko
kesehatan Jennifer akan lebih tinggi bila menolak paru-paru itu dan
menunggu organ baru yang cocok.
"Dengan sangat menyesal, jumlah paru-paru yang tersedia untuk
transplantasi akan menurun 40% jika ada kebijakan untuk menolak
paru-paru milik perokok, daftar tunggu akan semakin panjang dan banyak
pasien yang akan meninggal tanpa transplantasi," kata juru bicara rumah
sakit
0 komentar:
Posting Komentar